Selasa, 15 Juli 2014

Tipelogi Kejahatan Menurut Medelsohn



BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Secara etimologi, Viktimologi berasal dari kata “Victim” yang berarti korban dan “Logos” yang berarti ilmu pengetahuan, maka secara singkatnya dapat disimpulkan bahwa Viktimologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai korban, sementara istilah Viktimologi itu sendiri pertama kali dilontarkan oleh seorang pengacara kelahiran Rumania, Benjamin Mendelsohn (1947). Tentu saja viktimologi sebagai keilmuan tidak hanya sesederhana itu mempelajari tentang korban.
Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana batasan mengenai korban itu sendiri? Benjamin Mendelsohn sebagai penggagas pertama istilah viktimologi, dalam sebuah makalah berjudul “New Bio-psycho-social Horizon; Victimology” memberikan batasan mengenai korban dengan upaya pendekatan korban dari segi biologis, psikologis dan sosial, namun beberapa pakar memberikan kritik terhadap pendapat ini karena Mendelsohn dalam memberikan pendekatan masih menggunakan penelitian terhadap petindak pelanggaran (penjahat) yang mana masih menggunakan perspektif kriminologi yang dianggap sudah agak kuno.


B.Permasalahan
Bagaimana pengertian korban kejahatan menurut Benjamin Mendelsohn,beserta contohnya ?




BAB II
PEMBAHASAN

Tipologi korban kejahatan.
Mendelsohn membuat suatu tipologi korban yang di klasifikasikan menjadi 6 tipe, tipologi yang dimaksud adalah sebagai berikut , beserta contoh yang terjadi disekitar kita :
a.       The “completely innocent victim”. Korban yang sama sekali tidak bersalah oleh Mendelshon dianggap sebagai korban “ideal” yang cenderung terjadi pada anak-anak dan mereka juga tidak menyadari ketika ia menjadi korban.

Contohnya :

Description: http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/22/1448352620X310.jpg 

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah dilarang pemerintah, aksi perpeloncoan terhadap siswa baru masih saja terjadi.

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menerima laporan dari salah seorang orang tua siswa sebuah SMA di Jakarta bahwa anaknya menjadi korban kekerasan saat ospek.

"Benar memang sudah ada laporan tentang itu (perpeloncoan). Diduga ada 18 siswa senior yang melakukan aksi kekerasan terhadap korban Ar (15)," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2012).

Lanjut Hermawan, Ar diduga lehernya disundut rokok. Hal itu berdasarkan hasil visum yang menyebutkan leher Ar terdapat bekas luka karena sundutan rokok.

"Memang baru satu korban yang lapor, tapi diduga ada tiga orang yang menjadi korban. Saat ini kita baru periksa saksi korban, dan akan kita periksa pihak yang dilaporkan serta pihak sekolah," ungkapnya.

Kabar perpeloncoan itu sudah beredar melalui jejaring sosial Twitter. Salah seorang pemilik akun Twitter "berkicau" bahwa salah seorang sahabatnya yang merupakan siswa baru SMA Seruni Don Bosco, Pondok Indah, telah mengalami tindak kekerasan dari kakak kelasnya.

Sementara itu, pihak SMA Seruni Don Bosco, Pondok Indah, hingga Kamis kemarin belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan aksi perpeloncoan itu. "Kepala sekolah sedang rapat beserta seluruh guru," ucap Rais, satpam SMA Seruni Don Bosco, Kamis (26/7/2012).




b.    The “victim whit minor guilty” and victim due to his ignorance”. Korban dengan kesalahan kecil dan korban yang disebabkan kelalaian dapat dicontohkan :


Sabtu, 29 September 2012 , 10:16:00
BALIKPAPAN - Seorang pelajar SMA, Aditya (16)  tewas dengan kondisi mengenaskan setelah terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya. Motor milik remaja itu oleng hingga terjerembab ke dalam parit. Peristiwa kecelakaan itu terjadi persis di depan rumah dinas GM Pertamina Jalan Kutai, Gunung Dubs, Balikpapan Selatan, Jumat (28/9) sore kemarin sekira pukul 17.15 Wita.
Informasi yang dikumpulkan harian ini, kecelakaan berawal ketika korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Gunung Pancur menuju lapangan Merdeka. Saat melintas melewati rumah dinas nomer 79 itu, motor korban tiba-tiba kehilangan kendali saat menikung.  Akibatnya, motor terjerembab di atas parit. Tak sampai disitu, korban bersama motornya terlempar hingga sejauh 30 meter. Tak ayal korban yang terkapar di atas aspal meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan. "Nabrak parit terus terpental, ngebut tikungan motornya larut," terang salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Korban yang diketahui beralamat di kawasan Karang Jawa, Balikpapan Tengah itu mengalami luka parah dibagian wajahnya, sedangkan motor jenis Honda Revo bernopol KT 4847 Y mengalami ringsek dibagian depan dan sisi kanan bodinya. Motor berwarna kuning itu sendiri berjarak 4 meter dari posisi tubuh korban.Dari keterangan sejumlah saksi mata, korban sebelum kecelakaan terjadi diketahui tengah mengendarai motor berboncengan bersama dua rekannya. Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.
Sementara itu, menurut Kasat Lantas Polres Balikpapan AKP Gde Pasek didampingi Kanit Laka Lantas Ipda Agus Supeno membenarkan, sebelum kecelakaan terjadi motor korban mengalami oleng. Polisi menduga kecalakaan terjadi akibat kelalaian korban."Motor yang dikendarai dengan kecepatan tinggi dijalur menikung hilang kendali sehingga mengalami out of control," terang dia.Jenasah korban sendiri selanjutnya dilarikan menuju RS Pertamina Balikpapan (RSPB). Dari keterangan petugas rumah sakit, korban tewas akibat mengalami  cidera kepala berat (CKB) dan mengalami patah dibagian leher. (noq)
Sumber : http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=81018







c.    The “victim as guilty as offender” and “ voluntary victim”. Korban sama salahnya dengan pelaku dan korban sukarela ini oleh mendelsohn dibagi menjadi beberapa sub tipe sebagai berikut.
1) bunuh diri “dengan melemparkan uang logam”;
2) bunuh diri dengan adhesi;
3) euthanasia;
4)  bunuh diri yang dilakukan suami isteri (misalnya pasangan suami isteri yang putus asa karena salah satu pasangan sakit).


Contohnya :

Ngabuburit di Mal, Pria Ini Pilih Bunuh Diri
Deddy Pranata - Okezone
Jum'at, 10 Agustus 2012 10:03 wib
Description: Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat
PALEMBANG- Pengunjung Palembang Trade Center (PTC) di Jalan R Sukamto Palembang, Sumatera Selatan, dikagetkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan seorang pria berusia 50 tahun pada Kamis 8 Agustus sore.

Korban diketahui bernama Syamsul Arifi meloncat dari lantai III. Warga Lrg Himalaya, Sayangan, Palembang, itu meninggal dengan luka parah di kepala.

Korban yang mengenakan celana pendek putih dan kaos hijau itu meninggal seketika di lokasi tanpa sempat mendapat pertolongan medis.

Salah satu keponakan korban, Alwi, mengatakan, pamannya sedang mendapat banyak masalah keluarga, namun dia enggan menjelaskan secara rinci masalah apa yang sedang dihadapi korban.

"Sebelum kejadian, paman sudah pernah mencoba bunuh diri di rumah dengan cara menusuk perut dan melukai lehernya dengan pisau," ujar Alwi, Jumat (10/8/2012).

Saat diperiksa oleh tim forensik Polresta Palembang, kondisi perut dan leher korban masih terbalut perban bekas perawatan akibat percobaan bunuh diri. Saat ini jenazah dibawa ke RS Muhamad Husein, Palembang, untuk diautopsi sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
(kem)







































d.    The “victim more guilty than the offender”. Dalam hal korban kesalahnaya lebih besar daripada pelaku ini ada dua tipe yakni :
1)  korban yang memancing dan atau menggoda seeorang untuk berbuat jahat;
2)  korban lalai yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan kejahatan.


Contohnya :

Hebat,Perampok Tewas di Tangan Korbannya
Kamis, November 17, 2011
Description: Perampok Tewas di Tangan Korbannya

MAKASSAR - Seorang perampok di Gowa, Sulawesi Selatan, tewas di tangan korban yang hendak menjadi sasaran rampokan.
Mayat perampok tanpa identitas ditemukan jajaran Kepolisian Resor (Polres) di Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Rabu (16/11/2011), sekitar pukul 23.00 Wita.
Mayat yang diduga korban penganiayaan, ditemukan dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Mayat tanpa identitas berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berumur 25 tahun.
Saat ditemukan mayat mengalami luka tusuk dibagian perut, luka sabetan dibagian belakang sebelah kiri.
Untuk pengembangan lebih lanjut, mayat selanjutnya, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan otopsi.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas), AKP Andriani Lilikay membenarkan penemuan mayat misterius. " Saat ini mayat ada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Andri, Kamis (17/11/2011).
Ia menambahkan, pelaku yang membunuh korban tanpa identitas telah menyerahkan diri ke Polres Gowa.
" Pelakunya telah menyerahkan diri, dan  telah diproses oleh anggota," tambah Andri.
Ia mengungkapkan, berdasarkan pengakuan dari pelaku yang meminta perlindungan kepada polisi, diketahui bahwa mayat tersebut merupakan perampok yang mencoba merampok pelaku.
" Jadi, pelaku ini juga merupakan korban percobaan perampokan, saat hendak dirampok pelaku melawan. Akhirnya mayat yang ternyata adalah perampok meninggal ditangan korbannya," kata Andri.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Barombong AKP Rahman, membenarkan perihal penemuan mayat tersebut. Ia mengatakan pelaku yang sekaligus sebagai korban, saat itu melintas di kawasan Barombong.
"Pelaku yang juga korban ketika melintas di Barombong, di tengah perjalanan korban yang kemudian menjadi pelaku pembunuhan hendak dirampok namun korban melawan yang mengakibatkan perampok tewas di tangan korbannya sendiri.
AKP Rahman menambahkan pelaku pembunuhan perampok itu diketahui bernama Sy (32) warga Kabupaten Takalar.






































e.    The “most guilty victim” and the “ victim as is gultu alone”. Korban yang sangat salah dan korban yang salah sendirian misalnya terjadi pada korban yang sangat agresif terlebih dahulu melakukan kejahatan namun akirnya justeru ia sendiri yang menjadi korban (misalnya penyerang yang mati akibat pembelaan diri dari orang lain yang diserang).

Contohnya :

Jumat, 3 Agustus 2012
Duel Maut, Pembuat Onar Tewas
Description: Kapolsek Belitang Budhi Prasetyo
Istimewa
Kapolsek Belitang Ipda Budhi Prasetyo (jaket kulit) mendampingi sejumlah anggota kepolisian memeriksa jasad Martin

Belitang – Duel maut yang berujung menewaskan Martin, warga SP 2 Dusun Sungai Maboh, Desa Padak, Kecamatan Belitang, Selasa malam (31/7) lalu masih diselidiki intensif kepolisian. Dugaan, duel terjadi akibat dendam yang dipendam sang tersangka, Kleon, terhadap korban.
Dijumpai Rakyat Kalbar di Mapolres Sekadau, Rabu (1/8), Kleon mengakui menyimpan rasa sakit hati dengan korban. Pasalnya korban dianggap sudah sering membuat onar di kampung tersebut.
“Dia sering berkelahi dengan cara mengeroyok. Dia dan kawan-kawannya bahkan juga pernah mengeroyok anak saya, Betus, beberapa waktu dulu,” ucapnya.
Meski pernah menyimpan dendam, namun tersangka mengaku awalnya tidak ada berniat untuk membunuh korban. Aksi yang dilakukannya datang spontan karena takut korban dan rekan-rekannya kembali mengeroyok anaknya, Betus. “Saya juga menyesal sudah membunuh korban,” kenangnya.
Seperti diberitakan Rakyat Kalbar, kemarin, warga Padak dihebohkan kasus perkelahian yang berujung tewasnya Martin, warga setempat, Selasa (31/7) malam sekitar 21.00. Korban meninggal akibat tusukan keris oleh Kleon, 57 tahun.
Perkelahian berujung maut itu bermula saat kedatangan Betus, 20, anak tersangka ke sebuah acara pernikahan yang tak jauh dari rumahnya. Di tempat pernikahan tersebut, tersangka bertemu dengan Martin, 20, yang tengah asyik menenggak minuman keras bersama sejumlah rekan-rekannya.
Tak berapa lama, Betus yang diduga memiliki persoalan pribadi dengan Martin pun terlibat cekcok. Betus kemudian sempat dianiaya oleh Martin dan rekan-rekannya. Kalah, Betus pun memutuskan pulang ke rumah.
Begitu sampai di rumah, Betus lantas menceritakan peristiwa yang dialaminya dengan Marinus, 24, abang kandungnya. Merasa sang adik dipukuli, menggunakan sepeda motor Marinus pun mengajak adiknya kembali ke sana.
Ternyata pembicaraan keduanya didengar Kleon. Takut terjadi sesuatu dengan kedua anaknya, Kleon bergegas menyusul keduanya di lokasi pernikahan. Namun Kleon pergi tidak dengan tangan kosong, tapi membawa sebilah keris dan sebuah gunting.
Belum Kleon sempat tiba di lokasi pernikahan, ternyata kedua anaknya yang sudah lebih dahulu sampai langsung ditantang Martin cs untuk berkelahi. Duel pun tidak bisa dihindari, kalah jumlah, adik dan abang itu pun memilih menyelamatkan diri ke hutan.
Merasa lawannya kabur, Martin cs kian beringas dan mengejar keduanya. Dalam pelarian, Betus dan Marinus sempat berpapasan dengan sang ayahnya, Kleon. Begitu juga Martin dan rekan-rekannya.
Melihat sang buah hati dikejar, Kleon langsung berbalik arah mengejar Martin dan keempat rekannya. Tanpa pikir panjang, Kleon membabi buta menusukkan keris ke arah Martin dan empat rekannya, masing-masing Joni, Yeskel, Anselmus, dan Lipus yang masih memiliki hubungan keluarga. Martin yang jatuh tersungkur pun langsung menjadi bulan-bulanan.
Kapolsek Belitang Ipda Budhi Prasetyo SSos menuturkan ada tiga luka tusukan yang sangat fatal di tubuh Martin. “Ada luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri sedalam 15 cm, tusukan di punggung sebelah kanan sekitar 1 cm, dan luka tusuk di punggung kiri bawah sekitar 4 cm,” tutur Budhi.Selain korban Martin, empat rekan korban juga mengalami luka. Jhoni, 22 tahun mengalami luka tusukan di bagian punggung kiri bawah sekitar 5 cm, Anselmus, 30 juga mengalami luka tusukan di punggung bagian bawah.“Yeskel, 18, mengalami luka lecet goresan di pinggang sebelah kanan. Sedangkan Lipus, 18, mengalami luka sayatan di lengan sebelah kanan yang membuat dirinya terpaksa harus menerima empat jahitan,” tandas Budhi. (bdu)

Sumber : http://www.equator-news.com/patroli/20120803/duel-maut-pembuat-onar-tewas
f.     The “simulating victim” and the “imagine as victim”. Korban pura-pura dan korban imajinasi oleh Mandesohn dicontohkan pada mereka yang mengaku menjadi korban demi kepentingan tertentu atau orang yang menjadi paranoid, hysteria atau pikun. (Iswanto dan Angkasa 2010:28).

Contohnya :

















                                                   


PENUTUP
BAB III

A . Kesimpulan
Medeshon mengelompokan korban kejahatan sebagai berikut :
1.      Korban tak bersalah sama sekali
2.      Korban karena kelalaian
3.      Korban sama salahnya dengan pelaku
4.      Korban lebih salah dari pelaku
5.      Korban salah satunya bersalah
6.      Korban imajinasi












                                           

Daftar Pustaka
Sumber : http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=81018
Deddy Pranata – Okezone
        Sumber : http://www.equator-news.com/patroli/20120803/duel-maut-pembuat-onar-tewas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar